PKM-KI di MI Darul Falah: Latihan Public Speaking Islami Bentuk Generasi Tangguh dan Berakhlak

Pontianak. Pada Kamis, (22/05/2025) telah dilaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Karya Ilmiah di MI Darul, Jalan Berdikari Gg. Darul Falah Pal 6 Pontianak. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahasiswa Pascasarjana Prodi Magister Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak. Adapun tim pengabdian masyarakat terdiri dari Faisal Al-Banjari, Novita Sari, Hajizah Indah Santoso, Irda Andini dan Rijal Habib Muhammad didampingi oleh Dr. Wahab, M.Ag. Kegiatan PKM-KI mengangkat tema “Pelatihan Publick Speaking Islami Untuk Meningkatkan Karakter Siswa Sebagai Generasi Tangguh dan Berakhlak”. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Guru dari MI Darul Falah Hasan Mustofa S.Mat dan Wasiyah S.Pd dan dihadiri 42 peserta.

Kegiatan PKM-KI di Darul Falah bertujuan untuk menanamkan rasa percaya diri dan meningkatkan kemampuan siswa berbicara di depan umum dengan pendekatan Islami yang menekankan nilai-nilai adab, akhlak, dan komunikasi yang santun sesuai ajaran Islam. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari kepala sekolah yang diwakili oleh Hasan Mustofa yang menyampaikan bahwa pelatihan ini adalah bagian dari upaya sekolah dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya unggul dalam prestasi, tetapi juga memiliki kepribadian yang kokoh dan berbudi pekerti luhur dalam berbicara. Pelatihan ini merupakan bagian dari program penguatankarakter dan kompetensi siswa yang tidak hanya menekankan pada aspek akademik, tetapi juga pada aspek spiritual, moral, dan sosial. Dalam dunia yang semakin kompetitif dan terbuka, keterampilan berbicara di depan umum atau public speakingmenjadi sangat penting. Namun demikian, pelatihan ini tidak sekedar mengajarkan teknik berbicara yang baik, tetapi juga menekankan nilai-nilai Islami dalam setiap aspek komunikasi.

Pelatihan terbagi dalam dua sesi materi. Sesi pertama adalah penyampaian materi oleh Faisal Al-Banjari S.Sos yang menjelaskan konsep dasar public speaking Islami. Ia mengajak peserta untuk memahami bahwa berbicara di depan umum bukan hanya soal teknik, tetapi juga soal niat, amanah dalam menyampaikan kebenaran, dan adab Islam dalam berbicara. Ia juga mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW menyampaikan dakwah dengan lemah lembut, hikmah, dan tutur kata yang baik. Materi sesi kedua diisi oleh Hajizah Indah santoso yang berisi tentang bagaimana akhlak seorang pembicara yang baik. Ia menekankan 5 poin penting yang harusdimiliki seorang pembicara yang baik yaitu Percaya diri, sopan dan ramah, jujur, berani dan tetap santun.

Materi diakhiri dengan praktik langsung yang dilakukan oleh 3 orang peserta yang bersedia maju dan diminta untuk memperkenalkan diri dan menceritakan tentang kegiatan positif yang dilakukan sehari-hari. Narasumber dan guru memberikan apresiasi serta masukan terkait teknik publick speaking. Suasana aula penuh semangat dan motivasi. Para siswa tampak saling mendukung satu sama lain, menciptakan lingkungan belajar yang positif dan membangun.

Generasi muda dituntut untuk menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam menghadapi berbagai persoalan hidup dan memiliki akhlak yang baik. Banyak di antara mereka yang masih kurang percaya diri dalam mengungkapkan ide dan pendapat di depan publik. Bahkan sebagian siswa merasa takut atau malu berbicara, meskipun memiliki kemampuan dan pengetahuan yang cukup. Karena itu, pelatihan ini dirancang untuk menumbuhkan rasa percaya diri, membentuk karakter Islami yang kuat, serta mengasah kemampuan komunikasi siswa agar mampu menjadi agen perubahan di lingkungan sekitarnya.

Terima kasih kepada seluruh peserta, fasilitator, dan pihak terkait yang telah berperan aktif dalam setiap tahap kegiatan PKM-KI ini. PKM-KI ini menjadi langkah nyata dalam menjembatani dunia akademik dengan realitas sosial keagamaan remaja. Kesadaran belajar agama tidak lagi dipandang sebagai rutinitas formal semata, tetapi sebagai proses membangun jati diri dan karakter. Diharapkan, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan diperluas, sehingga lembaga pendidikan Islam mampu mencetak generasi muda yang tangguh secara spiritual, kritis secara intelektual, dan santun dalam bertindak.

Penulis Berita :

Tim PKM-KI

Similar Posts