Dosen Pascasarjana IAIN Pontianak Membincang Sambas Kosmopolitan

Kamis, 20 Oktober 2022, Dosen pascasarajaa  Insitut Agama Islam Negeri( IAIN) Pontianak, Dr. Erwin Mahrus M.Ag diundang untuk menjadi narasumber dalam kegiatan Seminar Budaya di kabupaten Sambas. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas. Pada acara ini, Dr. Erwin Mahrus, MA berbicara tentang kebudayaan bersama narasumber lain Urai Reza Fahmi, S.Pd, M.Pd. Seminar Budaya Kabupaten Sambas menganngkat tema “Negeri Serambi Mekah: Kajian Ulang Sambas ”.

Seminar ini dibuka oleh H. Mufizar selalu Kepala Bidang Kebudayaan mewakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas yang berhalangan hadir.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 200 orang yang terdiri dari pengurus MABM Kabupaten Sambas, para guru, siswa, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Sambas.

Dalam kesempatan ini, Dr. Erwin Mahrus, M.Ag menjelaskan bahwa sudah sejak lama Sambas dikenal sebagai kota yang kosmopolit. Kosmopolitanisme ini disebabkan oleh dua hal: Pertama, banyak orang dari mancanegara yang datang dan bermukim di Sambas. Sebut saja misalnya dari Arab, Pakistan, India, Thaliand, Filifina, Brunei, dan Serawak. Kedua,  banyak orang Sambas yang keluar negeri terutama ke pusat-pusat keilmuan Islam di Mekah dan Madinah

Dari faktor kedua inilah yang menyebabkan Sambas mendapat predikat negeri Serambi Mekah. Sambas memiliki sejumlah Ulama yang menempuh berpendidikan langsung di Mekah dan Mesir, sehingga Sambas menjadi rujukan bagi daerah-daerah sekitarnya termasuk dari Negeri Jiran Brunei Darussalam.

Selain itu, di Sambas berdiri kerajaan Islam yang menerapkan prinsip-prinsip ajaran Islam dalam penyelenggaraan pemerintahannya seperti pembentukan Baitul Mal, penyusunan hirarki pejabat agama yang meliputi maharaja imam, imam maharaja, imam, khatib, penghulu, lebai, modim dan bilal. Dalam acara, Dr. Erwin Mahrus, M. Ag ini juga melaunching bukunya yang berjudul Jejak Sang Imam: H. Muhammad Jabir (1872-1947).