Pascasarjana IAIN Pontianak: Memperluas Jejaring di Melawi
Di tengah perjalanan panjang yang melelahkan, dua unsur pimpinan Pascasarjana IAIN Pontianak, Dr. Syamsul Kurniawan, S.Th.I, Wakil Direktur Pascasarjana, dan Dr. Nur Hamzah, M.Pd, Ketua Program Studi Magister Studi Islam, berangkat menuju Kabupaten Melawi. Perjalanan mereka dimulai pada malam hari yang penuh semangat, meski diselimuti kekalahan pahit Timnas Indonesia yang dibekuk Timnas Jepang 0-6 dalam laga kualifikasi Piala Dunia. Meski suasana sedikit tercoreng, mereka tetap berkomitmen untuk menjalankan misi penting: memperluas jejaring Pascasarjana IAIN Pontianak.
Perjalanan darat sepanjang 8 jam tersebut tidak menyurutkan langkah mereka. Hujan rintik-rintik malam, 10 Juni 2025, itu hanya menjadi teman setia dalam perjalanan menuju Melawi. Sesampainya di kabupaten yang terletak cukup jauh dari Pontianak ini, mereka tiba hampir bersamaan dengan waktu Subuh, 11 Juni 2025, hanya beberapa belas menit sebelum azan berkumandang. Meski kelelahan, mereka tetap melaksanakan shalat Subuh di masjid terdekat untuk menyegarkan tubuh dan jiwa sebelum melanjutkan langkah mereka menuju Gedung DPRD Kabupaten Melawi.
Di Gedung DPRD, kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Bapak Hendegi Januardi Usfa Yursa, beserta jajaran anggota dewan lainnya. Kedua pimpinan Pascasarjana IAIN Pontianak disuguhkan kopi panas dan jajanan rakyat yang menggugah selera. Suasana akrab dan penuh kehangatan langsung terasa di ruang pertemuan itu. Tidak ada kesan formal yang kaku, hanya obrolan santai yang penuh makna.
Pada pertemuan tersebut, Dr. Syamsul Kurniawan dan Dr. Nur Hamzah memaparkan rencana Pascasarjana IAIN Pontianak untuk memperluas jejaring melalui kerjasama dengan pemerintah daerah. Mereka menyampaikan harapan agar DPRD Kabupaten Melawi dapat berperan sebagai agen yang memperkenalkan Pascasarjana IAIN Pontianak kepada masyarakat. Ini bukan sekadar kolaborasi, melainkan langkah strategis untuk membuka lebih banyak peluang pendidikan tinggi bagi masyarakat Melawi.
Sebagai bagian dari kerjasama ini, Dr. Syamsul mengusulkan bahwa DPRD Kabupaten Melawi dapat turut serta dalam memperkenalkan program-program Pascasarjana IAIN Pontianak kepada masyarakat yang membutuhkan pendidikan lebih lanjut. Sebagai balasan, DPRD dapat mengikutsertakan akademisi Pascasarjana IAIN Pontianak dalam telaah-telaah akademis yang relevan dengan kebutuhan daerah. Sebuah kesepakatan saling menguntungkan bagi kedua pihak.
Di tengah perbincangan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Melawi, Bapak Hendegi, menyambut baik gagasan tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa kebijakan yang berpihak pada pendidikan harus didorong bersama, dan DPRD siap mendukung segala upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini. “Kami percaya bahwa kerjasama seperti ini akan membawa dampak besar bagi kemajuan pendidikan di Kabupaten Melawi,” kata beliau dengan tegas.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, percakapan tidak hanya terbatas pada topik pendidikan. Profesor Zainuddin, Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak, yang kebetulan sudah tiba lebih dulu di Melawi, bergabung dalam diskusi tersebut. Beliau menyampaikan pandangan yang lebih luas mengenai pentingnya pendidikan sebagai alat untuk membangun sumber daya manusia yang lebih baik, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas individu, tetapi juga untuk kemajuan daerah.
Pada pertemuan itu, Profesor Zainuddin berbincang akrab dengan Bapak Hendegi, membahas bukan hanya seputar program Pascasarjana IAIN Pontianak, tetapi juga topik yang lebih luas, seperti politik identitas dan kebijakan politik yang dapat mempengaruhi kemajuan sumber daya manusia. Dalam percakapan yang penuh wawasan ini, keduanya sepakat bahwa kebijakan politik yang mendukung pendidikan akan mempercepat proses pembangunan kualitas SDM di daerah.
“Pendidikan harus menjadi prioritas, dan kami berharap kebijakan politik di tingkat daerah dapat menyesuaikan diri untuk menciptakan kondisi yang lebih baik bagi pembangunan pendidikan,” ungkap Profesor Zainuddin, mengakhiri diskusi tentang politik identitas. Bapak Hendegi pun menambahkan, bahwa ke depannya, kebijakan-kebijakan di Kabupaten Melawi akan lebih memperhatikan sektor pendidikan untuk memaksimalkan potensi daerah.
Diskusi pun semakin mengalir, dan setiap pihak merasa semakin dekat satu sama lain. Keakraban yang terjalin tidak hanya di tingkat pribadi, tetapi juga di tingkat lembaga. Pascasarjana IAIN Pontianak dan DPRD Kabupaten Melawi sepakat untuk lebih intens dalam berkolaborasi, membuka pintu bagi peluang kerja sama lebih banyak ke depan. Dalam waktu yang singkat, mereka telah membangun pondasi yang kuat untuk melangkah lebih jauh bersama.
Namun, tak hanya soal kerjasama formal yang dibicarakan, tetapi juga hubungan kemanusiaan yang tercipta melalui ngopi bersama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Melawi dan Rektor UPGRI Pontianak. Momen santai ini memberi kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut mengenai bagaimana pendidikan dapat dibawa lebih dekat dengan masyarakat, menjangkau lebih banyak kalangan yang membutuhkan.
Pukul Isya pun tiba, menandakan akhir dari pertemuan yang penuh makna tersebut. Meski sudah lelah, pimpinan Pascasarjana IAIN Pontianak dengan rasa syukur dan harapan kembali melanjutkan perjalanan pulang menuju Pontianak. Mereka tahu, meskipun perjalanan ini panjang dan melelahkan, hasil yang diperoleh sangat berharga. Kerjasama yang baru saja dijalin adalah langkah awal untuk memperluas jejaring mereka ke daerah-daerah yang lebih luas.
Di luar jendela mobil yang melaju kembali menuju Pontianak, pagi yang cerah di Kabupaten Melawi menyambut mereka. Suasana alam yang asri dan tenang menyelimutinya, seolah menyampaikan harapan besar untuk masa depan yang lebih baik. Mereka menyadari bahwa ini baru permulaan. Kerjasama antara Pascasarjana IAIN Pontianak dan DPRD Kabupaten Melawi akan terus berkembang, menjadi bagian dari perjalanan besar Pascasarjana IAIN Pontianak untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Meskipun tubuh mereka kelelahan, langkah mereka pulang dipenuhi kebanggaan. Pascasarjana IAIN Pontianak terus menunjukkan komitmennya untuk membuka lembaran penting dalam jaringan mereka, dan perjalanan ke Melawi menjadi bagian dari visi besar untuk membangun kerjasama, berkolaborasi, serta memberikan dampak nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia, khususnya di pelosok-pelosok Kalimantan Barat.
