| | |

Holistik dan Kontekstual : Standar Baru Evaluasi Bahasa Arab Bagi Guru ISMUBA Pontianak

Pontianak, Kegiatan pendampingan bertema “Holistik dan Kontekstual: Standar Baru Evaluasi Bahasa Arab bagi Guru ISMUBA Pontianak” diikuti oleh para guru Bahasa Arab dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/MA Muhammadiyah se-Kota Pontianak. Kegiatan ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat Berbasis Karya Ilmiah (PKM-KI) yang digagas oleh mahasiswa Pascasarjana MPBA IAIN Pontianak di bawah bimbingan Dr.Hj Nelly Mujahidah, M.S.I. Kehadiran para pendidik lintas jenjang menunjukkan komitmen kuat sekolah-sekolah Muhammadiyah dalam meningkatkan mutu evaluasi pembelajaran Bahasa Arab. Melalui pendampingan ini, para guru dibekali pemahaman serta keterampilan untuk menyusun instrumen evaluasi yang lebih holistik, relevan, dan kontekstual sesuai kebutuhan peserta didik di setiap tingkatan pendidikan.

Pembelajaran Bahasa Arab di sekolah-sekolah Muhammadiyah membutuhkan instrumen evaluasi yang tidak hanya mengukur capaian kognitif, tetapi juga memperhatikan aspek keterampilan berbahasa dan sikap peserta didik. Selama ini, banyak guru menghadapi kesulitan dalam merancang evaluasi yang benar-benar menggambarkan kemampuan peserta didik secara utuh. Melihat kebutuhan tersebut, mahasiswa Pascasarjana MPBA IAIN Pontianak melalui program PKM-KI menggagas kegiatan pendampingan penyusunan instrumen evaluasi yang lebih holistik dan kontekstual, sebagai upaya nyata meningkatkan kualitas pembelajaran dan evaluasi di lingkungan pendidikan Muhammadiyah Kota Pontianak.

Kegiatan ini bertujuan memperkuat kompetensi guru ISMUBA dalam menyusun instrumen evaluasi pembelajaran Bahasa Arab yang selaras dengan perkembangan kurikulum serta dinamika kebutuhan peserta didik. ISMUBA akronim dari Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab merupakan rumpun mata pelajaran strategis dalam sistem pendidikan Muhammadiyah. Mata pelajaran ini memegang peran fundamental dalam membentuk karakter religius, menanamkan nilai-nilai ideologis persyarikatan, dan membuka akses literasi keislaman melalui penguasaan bahasa Arab. Urgensi ISMUBA semakin menonjol di tengah tuntutan pendidikan modern yang menekankan integrasi kompetensi spiritual, moral, dan intelektual sebagai fondasi pembelajaran berkemajuan. Melalui pendampingan ini, para guru diharapkan memperoleh penguatan literasi evaluasi sehingga mampu merancang penilaian yang komprehensif, mencakup aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Pada akhirnya, kegiatan ini diarahkan untuk mendorong terwujudnya praktik evaluasi yang lebih objektif, relevan, dan berorientasi pada pembelajaran bermakna di lingkungan sekolah Muhammadiyah.

Rangkaian kegiatan diawali dengan pemaparan konsep dasar evaluasi holistik dan kontekstual yang disampaikan oleh tim PKM-KI. Para peserta kemudian dibimbing dalam memahami indikator penilaian, teknik penyusunan instrumen, serta cara mengintegrasikan konteks lokal dalam evaluasi Bahasa Arab. Kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik, di mana guru-guru dari jenjang SD, SMP, dan SMA bekerja dalam kelompok untuk merancang instrumen evaluasi sesuai karakteristik jenjang masing-masing. Setiap hasil kerja kelompok dipresentasikan dan mendapatkan umpan balik langsung dari pendamping serta dosen pembimbing. Kegiatan ditutup dengan refleksi peserta dan penyusunan rencana tindak lanjut untuk implementasi di sekolah masing-masing.

Dosen pembimbing, Dr.Hj. Nelly Mujahidah,M.S.I, dalam sambutannya menyampaikan bahwa evaluasi yang baik adalah kunci tercapainya pembelajaran yang bermutu. “Guru-guru perlu dibekali kemampuan merancang instrumen evaluasi yang tidak hanya mengukur aspek kognitif. Dengan pendekatan holistik dan kontekstual, penilaian Bahasa Arab dapat mencerminkan kemampuan peserta didik secara lebih komprehensif,” ujarnya. Ia juga mengapresiasi upaya mahasiswa Pascasarjana MPBA yang berinisiatif menghadirkan kegiatan bermanfaat bagi para pendidik di sekolah Muhammadiyah Pontianak.

Melalui kegiatan PKM-KI ini, para guru ISMUBA di Kota Pontianak memperoleh pengalaman belajar yang memperkaya wawasan dan keterampilan mereka dalam menyusun instrumen evaluasi pembelajaran Bahasa Arab. Pendampingan ini diharapkan menjadi langkah awal menuju terciptanya standar evaluasi yang lebih baik dan selaras dengan tantangan pendidikan masa kini. Komitmen bersama antara perguruan tinggi dan sekolah Muhammadiyah menjadi modal penting untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab di lingkungan pendidikan.

 

Similar Posts