Dosen MES Presentasikan Hasil Riset Di KAIB XV Di Brunei Darussalam
Jum’at, 7 Juni 2024. Dosen Program Studi Magister Ekonomi Syariah (MES) Pascasarjana IAIN Pontianak telah mempresentasikan artikel karya ilmiahnya berupa hasil risetnya di acara Konferensi Antarbangsa Islam Borneo (KAIB) ke-15 di Brunei Darussalam.
Kegiatan KAIB ini diselenggarakan tanggal 5-6 Juni 2024 bertempat di International Convention Center (ICC) Brunei Darussalam. Hadir di kegaitan ini 235 presenter dari Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Salah satu diantara presenter tersebut adalah Dr. Luqman Hakim, M.S.I yang merupakan salah satu dosen Magister Ekonomi Syariah (MES) Pascasarjana IAIN Pontianak. Pria yang lahir di Pontianak ini mempresentasikan artikel ilmiahnya berjudul “Typologi Of Muzakki In The Digital Era: A Study On The Payment Of Zakat, Infaq, and Sadaqah (ZIS) In Multicultural Muslim Communities”.
Pada ajang ilmiah internasional ini Luqman Hakim yang juga merupakan Kaprodi Magister Ekonomi Syariah (MES) ini memaparkan tipologi muzakki dimana disatu sisi masyarakat mengetahui dan membolehkan adanya pembayaran ZIS secara digital, namun disisi lain masih memegang norma subjektif dalam menunaikan zakat, artinya, masyarakat menganggap bahwa zakat haruslah diserahkan langsung pada yang berhak menerimanya. Masyarakat tetap menyalurkan zakat mereka langsung pada 8 golongan yang berhak menerima zakat. Tetapi pada pelaksanaannya masyarakat sangat pragmatis, hal ini dikarenakan ternyata masyarakat sendiri tidak begitu mengetahui siapa saja orang yang berhak menerima zakat. Sehingga mereka mempercayakan zakat mereka kepada amil. Amil zakat yang dipilih adalah UPZ masjid atau suarau, karena UPZ masjid atau surau ini sangat mengetahui kondisi lingkungannya, dan update dalam data-data msyarakat ketimbang Lembaga amil zakat formal lainnya seperti BAZBAS, LAZIS dan lain-lain.
Dalam melaksanakan risetnya, Luqman bersam timnya yaitu Rianda Hanis, Rahma Yulisa Kalbarini, dan Nia Zulinda. Mereka menyebar angket melalui google form dan terkumpul sebanyak 435 responden yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Barat.
Menurut Luqman, bahwa artikel ilmiah yang merupakan hasil riset ini akan terus dikembangkan sehingga melahirkan karya ilmiah yang lainnya. Dan kegiatan KAIB ini merupakan ajang internasional yang bisa mempertemukan banyak akademisi dalam dan luar negeri, sehingga bisa saling bertukar informasi dan memberi masukkan terkadap karya-karya kita. Harapannya semoga tahun depan, ia dapat berkontribusi lagi dengan mengirim artikel ilmiah kembali sehingga dapat dipresentasikan dikadapan para akademisi internasional. (lh)