PKM-KI: “Peran Psikoedukasi Berbasis Teknologi Digital Dalam Meningkatkan Kualitas Bimbingan Orang Tua Kepada Anak”.
Kubu Raya, [3-11-2025] – Mahasiswa Program Studi Magister Studi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak sukses melaksanakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Berorientasi Ilmiah (PKM-KI) di Dusun Karya Usaha, Desa Kuala Mandor A, Kecamatan Kuala Mandor B, Kabupaten Kubu Raya. Kegiatan yang berfokus pada tantangan pengasuhan di era digital ini diikuti oleh anggota Majelis Taklim Nurul Jannah.
PKM-KI ini mengusung tema penting: “Peran Psikoedukasi Berbasis Teknologi Digital Dalam Meningkatkan Kualitas Bimbingan Orang Tua Kepada Anak”.
Berdasarkan temuan penelitian, mayoritas anak di lingkungan Majelis Taklim Nurul Jannah mengalami kecanduan gawai dan permainan digital, dengan lebih dari separuh responden menyatakan anak mereka menggunakan HP lebih dari tiga jam sehari untuk bermain game atau menonton video hiburan. Kondisi ini menyebabkan anak melupakan waktu belajar dan beribadah, serta menimbulkan stres dan kesulitan komunikasi bagi orang tua yang kebingungan menghadapi anak yang terlalu asyik dengan gadget.
Setelah pelaksanaan psikoedukasi, anggota Majelis Taklim Nurul Jannah menunjukkan perubahan positif yang signifikan. Para orang tua kini mulai memahami pentingnya menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan aktivitas nyata anak di rumah. Mereka juga mulai menerapkan strategi komunikasi positif, seperti membuat jadwal penggunaan HP bersama anak, memberikan teladan, serta mengalihkan perhatian anak ke kegiatan edukatif atau ibadah.
Keberhasilan kegiatan ini terlihat dari antusiasme dan partisipasi tinggi para peserta, yang sangat aktif bertanya, berbagi pengalaman, dan mampu menjawab pertanyaan pemateri, terutama saat membahas metode menghadapi anak yang kecanduan gadget. Salah satu
Kegiatan PKM-KI ini memberikan dampak nyata dalam peningkatan pemahaman dan keterampilan orang tua dalam membimbing anak menghadapi tantangan era digital. Psikoedukasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas bimbingan orang tua, tetapi juga memperkuat peran Majelis Taklim Nurul Jannah sebagai wadah pembinaan keluarga Islami yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Ibu Yuli Setyaningsih, berpesan agar seluruh anggota tetap menjaga kekompakan, keikhlasan, dan semangat menuntut ilmu. Beliau berharap Majelis Taklim Nurul Jannah terus menjadi wadah yang menumbuhkan ilmu, iman, dan amal, serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat.
