Seminar Internasional Soroti Kompetensi Kepribadian Guru Berdasarkan Manuskrip Klasik H. Ismail Arsyad

Pontianak – Dalam kegiatan Seminar Internasional, seorang narasumber memaparkan hasil kajian tentang kompetensi kepribadian guru berdasarkan manuskrip klasik Sedikit Tentang Pendidikan karya ulama dan pendidik Kalimantan Barat, Haji Ismail Arsyad. Penelitian ini menekankan bahwa inti profesionalisme guru bukan hanya terletak pada aspek pedagogik, tetapi terutama pada kekuatan kepribadian, kewibawaan, akhlak mulia, dan keteladanan. (8 September 2025, di Aula A. Rani Mahmud IAIN Pontianak).

Dalam kesimpulannya, Syarifa Syajila Abjan mahasiswa magister pendidikan agama islam (MPAI) menyebutkan bahwa pemikiran H. Ismail Arsyad tetap relevan lintas generasi. Guru yang memiliki kepribadian kuat, mampu mengelola emosi, berwibawa, sabar, jujur, dan ikhlas akan menjadi teladan nyata bagi murid. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan prinsip Al-Qur’an tentang uswah hasanah serta pandangan tokoh pendidikan modern seperti John Dewey dan teori sosial Michel Foucault.

Penelitian ini juga menegaskan bahwa pendidikan sejati tidak cukup dengan transfer ilmu pengetahuan, tetapi harus disertai pembinaan akhlak dan karakter. Hal ini dinilai sangat relevan dengan tantangan era digital dan globalisasi, ketika degradasi moral semakin mengkhawatirkan.

Selain itu, novelty penelitian ini terletak pada pengangkatan manuskrip klasik yang jarang dikaji, lalu disintesiskan dengan filsafat Barat dan teori sosial kontemporer. Implikasi praktisnya mencakup penguatan etika digital, keteladanan guru, serta program pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam.

“Kompetensi kepribadian guru merupakan inti dari profesionalisme pendidikan. Pemikiran H. Ismail Arsyad yang menekankan moral dan spiritual tetap menjadi fondasi penting bagi pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman,” ujar narasumber.

Similar Posts