Eksplorasi Kearifan Lokal untuk Integrasi Keilmuan MSI: Tim Pascasarjana IAIN Pontianak Apresiasi Proses Produksi Tenun Sambas Secara Langsung
Sambas, 25 November 2025 — Tim Pascasarjana IAIN Pontianak dari Program Studi Magister Studi Islam (MSI) melanjutkan rangkaian kegiatan akademik di Kabupaten Sambas dengan melakukan kunjungan ke Sentra IKM Tenun Sambas, salah satu pusat pelestarian warisan budaya Melayu yang memiliki nilai historis tinggi. Kunjungan ini bertujuan mengeksplorasi kearifan lokal sebagai bahan penguatan integrasi keilmuan MSI yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner.
Rombongan dipimpin oleh Kaprodi MSI Dr. Nur Hamzah, M.Pd., didampingi Sekretaris Prodi MSI Dr. Muhamad Tisna Nugraha, M.S.I., Dosen MSI Dr. Wulan Purnamasari, serta Staf Pascasarjana Rief Almansyah, S.Kom.
Sesampainya di lokasi, para pengrajin menyambut rombongan dengan memperkenalkan berbagai motif tenun khas Sambas, proses pewarnaan, teknik penganyaman, serta makna filosofi yang melekat pada setiap karya. Para pengrajin menjelaskan bahwa motif-motif klasik Sambas tidak hanya sekadar ornamen, tetapi merupakan simbol identitas, sejarah, dan nilai kehidupan masyarakat Melayu pesisir.
Di lokasi, para pengrajin memberikan kesempatan kepada Dr. Nur Hamzah untuk mengenakan selendang dan tanjak Tenun Sambas, sebagai bentuk penerimaan dan penghormatan mereka kepada tamu akademik dari IAIN Pontianak. Momen ini menjadi simbol harmoni antara institusi pendidikan tinggi dengan komunitas budaya lokal, sekaligus mempertegas pentingnya pelestarian tradisi di tengah arus modernisasi.
Dalam sesi dialog, Dr. Muhamad Tisna Nugraha, Sekretaris Prodi MSI, menyampaikan kekagumannya terhadap nilai-nilai luhur yang teranyam dalam setiap helai Tenun Sambas. “Kain tenun Sambas tidak hanya indah secara visual, tetapi juga syarat nilai kehidupan dan historis. Setiap motif mengandung pesan moral, simbol identitas, serta rekam jejak budaya yang sangat relevan untuk dipadukan ke dalam pengembangan keilmuan MSI,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Prodi MSI memiliki ruang luas untuk mengintegrasikan kajian budaya lokal, ekonomi kreatif, dan pemberdayaan masyarakat dalam kerangka pengembangan ilmu Islam yang kontekstual serta berbasis kearifan lokal.
Sementara itu, Dr. Nur Hamzah menjelaskan bahwa melihat langsung proses produksi tenun memberikan wawasan tentang bagaimana nilai, tradisi, dan spiritualitas masyarakat Melayu Sambas terwujud dalam karya tekstil yang diwariskan secara turun-temurun. “Ini memberikan perspektif penting bagi MSI dalam memperkuat kajian sosial-keagamaan yang tidak terlepas dari konteks budaya masyarakat,” ujarnya.
Tim Pascasarjana juga berkesempatan menyaksikan secara langsung proses pembuatan tenun, mulai dari pemintalan benang, pembuatan motif, hingga proses penganyaman di alat tenun bukan mesin (ATBM). Antusiasme para pengrajin dalam menjaga tradisi ini semakin menunjukkan bahwa Tenun Sambas merupakan aset budaya yang perlu terus dilestarikan dan diberdayakan.
Kegiatan ini diharapkan membuka peluang kerja sama riset, pengabdian masyarakat, dan pengembangan kajian budaya lokal yang dapat dipadukan ke dalam kurikulum MSI. Integrasi kearifan lokal dengan perspektif keilmuan Islam diharapkan mampu memperkaya wawasan mahasiswa dalam memahami realitas sosial-keagamaan masyarakat di Kalimantan Barat.
Dengan berakhirnya kunjungan ini, tim Pascasarjana menyimpulkan bahwa Tenun Sambas bukan sekadar produk estetis, tetapi merupakan narasi panjang tentang sejarah, identitas, dan nilai kehidupan masyarakat Sambas — yang sangat layak menjadi sumber inspirasi pengembangan keilmuan bagi Program Studi Magister Studi Islam IAIN Pontianak.

