Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak Gandeng Perwakilan BI dan Desainer Grafis Muda Dalam Kegiatan PKM.
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak melaksanakan PKM-KI ( Pengabdian Kepada Masyarakat -Karya Ilmiah ) di Pondok Pesantren Mu’inul Islam yang beralamat di Jalan Primer Desa Jeruju Darat, Kecamatan Kakap ,Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Pada hari Sabtu (25/05/2024) diadakannya pelatihan desain grafis guna mengembangkan jiwa entrepreneur santri yang inovatif dan berdaya saing. Adapun yang menjadi narasumber pelatihan ini merupakan desainer grafis muda yang yang bernama Wahdah dan Egar berdikari,yang tentunya mereka sudah mempunyai skill dibidang desain grafis yang mumpuni. Adapun prestasi yang pernah di dapat oleh pemateri wahdah yaitu juara 3 lomba desain Quotes , juara 1 lomba desain ucapan HMPSI, Juara 3 lomba Poster. Sedangkan pemateri Egar berdikari sudah mempunyai usaha bidang jasa design undangan dan foto wedding.
Sedangkan di hari Minggu (26/05/2024) diadakannya Talkshow tentang “Pengembangan Entrepreneur di Pondok Pesantren” yang narasumbernya langsung dari Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, yang dimana Pondok Pesantren Mu’inul Islam ini sendiri merupakan salah satu binaan dari program kerja Bank Indonesia Kalimantan Barat.
Kegiatan tersebut menargetkan santri yang hadir sebanyak 25 santriwati dan 25 santriwan Pondok Pesantren Mu’inul Islam. Dengan adanya pembatasan kuota peserta tersebut bertujuan untuk memaksimalkan pemahaman dan penerapan praktik yang mumpuni. Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 08.30 hingga 10.30 WIB di Aula Ponpes Mu’inul Islam.
Kegiatan ini disambut antusias oleh Kyai Mu’iz selaku pembina Pondok Pesantren Mu’inul Islam dan yang merintis produk-produk entrepreneur yang ada di pondok seperti peternakan, perkebunan, penyulingan minyak wangi , dan Budidaya Ikan Arwana.
” Saya sangat berterima kasih akan diadakannya kegiatan pelatihan dan talkshow ini karena memang ini yang kami perlukan untuk mengasah soft skill mereka dalam mengelola kegiatan entrepreneur pondok“ tuturnya .
Tujuan kegiatan ini diadakan yaitu menjadikan santri yang dikenal agamis juga mandiri dalam ber-entrepreneur sehingga siap menghadapi era 4.0 yang serba digital.
Para peserta seminar tampak sangat antusias mengikuti acara tersebut hingga akhir. Menurut salah satu santri yang menjadi peserta menuturkan “saya sangat beruntung ikut dipilih pak kyai untuk ikut dalam kegiatan ini sehingga saya akan menerapkan ketika pulang kampung nanti” .
Ditengah kondisi perekonomian yang tidak stabil ini para santri diharapkan dapat memiliki ide dan gagasan dalam berwirusaha. Untuk itu dibutuhkan soft skill atau pengetahuan dan kemampuan mengelola entrepreneur itu sendiri atau hard skill yang seimbang . Kemampuan berwirausaha akan timbul dan ter-asah melalui pengalaman-pengalaman, pelatihan mapun pendampingan secara langsung oleh yang ahli. Ungkap narasumber Trisna Handayani atau kerap disapa Buna (Bunda Ina) yaitu “di era sekarang ada Namanya dropshipper yang tugasnya menjualkan barang dagangan orang lain dengan system bagi hasil . Ini merupakan peluang yang bisa diambil para entrepreneur muda dalam memikirkan usaha apa yang akan dijalankan, tanpa modal” Tuturnya .