Prodi MSI Sukseskan Rehlah Tarbawi dan Curah Bakti RTCS 2025 Indonesia–Malaysia
Kuching, Malaysia – Suasana penuh semangat dan harapan terpancar dari wajah para mahasiswa Program Studi Magister Studi Islam (MSI) Pascasarjana UIN yang tergabung dalam delegasi kegiatan Rehlah Tarbawi dan Curah Bakti RTCS 2025 (Road to Community Service). Bertempat di Malaysia, kegiatan ini berlangsung selama enam hari, 22–27 Oktober 2025, dan mempertemukan semangat keilmuan, pengabdian, serta persaudaraan antarbangsa.
Empat mahasiswa terpilih – Ahmad Sofyan, Heri Kurniawan, Lukmanul Hakim, dan Hafid Hudin – mewakili Prodi MSI dalam agenda internasional ini. Didampingi oleh Kaprodi MSI, Dr. Nur Hamzah, M.Pd, mereka menjalani serangkaian kegiatan yang memperluas cakrawala keilmuan sekaligus mempererat nilai-nilai ukhuwah dan tanggung jawab sosial.
Kegiatan dimulai dengan kedatangan peserta di Universiti Teknologi MARA (UiTM), Kuching, pada 22 Oktober. Hari berikutnya, para delegasi mengikuti International Conference on Educational for Holistic Human Development – sebuah forum akademik yang mempertemukan para pemikir dan praktisi pendidikan dari berbagai negara. Dalam suasana ilmiah yang hangat, tema pengembangan manusia holistik dibahas dari perspektif keislaman dan global.
Agenda memasuki fase pengabdian pada hari ketiga, dengan kegiatan Curah Bakti di SK (Agama) Syeikh Kadir Hasan, Kuching. Di sini, para mahasiswa turut serta dalam program pembinaan karakter dan motivasi belajar bagi pelajar setempat. Sentuhan ilmu dan kasih menjadi jembatan yang menghubungkan budaya dan nilai-nilai kebaikan.
Puncak kegiatan berlangsung pada hari keempat dan kelima, saat para peserta melakukan Rehlah Tarbawi dan Curah Bakti di Kampung Senah Rayang, Puncak Borneo. Di tengah kesejukan alam dan kehangatan warga, kegiatan edukasi, dakwah sosial, dan pemberdayaan masyarakat dilaksanakan. Interaksi yang terjalin tidak hanya menambah pengalaman, tapi juga membuka cakrawala baru dalam praktik keilmuan dan spiritualitas.
Kaprodi MSI, Dr. Nur Hamzah, M.Pd, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perjalanan ilmiah, tetapi bagian dari strategi penguatan visi Prodi MSI: “Kegiatan ini menjadi langkah nyata Prodi MSI dalam mendukung pengembangan kualitas mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki wawasan pengembangan keilmuan secara internasional” ujarnya.
Sementara itu, salah satu delegasi, Lukmanul Hakim, mengungkapkan rasa syukur dan bangganya bisa ambil bagian dalam kegiatan ini. “RTCS 2025 memberi kami lebih dari sekadar ilmu. Kami merasakan nilai persaudaraan, tanggung jawab sosial, dan kebanggaan menjadi bagian dari Prodi MSI. Ini bukan sekadar pengalaman – ini adalah perjalanan batin dan intelektual,” tuturnya.
Pada hari keenam, 27 Oktober, seluruh peserta kembali ke Indonesia dengan membawa segudang pengalaman dan pembelajaran. Tak hanya memperkuat kapasitas individu, kegiatan ini juga menjadi jembatan diplomasi budaya, akademik, dan spiritual antara Indonesia dan Malaysia. RTCS 2025 bukanlah akhir, melainkan awal dari langkah-langkah besar Prodi MSI dalam menyiapkan generasi ilmuwan muslim yang tak hanya berpikir global, tetapi juga bertindak lokal dengan hati yang penuh dedikasi.

