Pascasarjana IAIN Pontianak Hadirkan Prof. Thomas Lindgren dari UMEA University, Swedia, Pada Studium Generale
Pontianak, Pascasarjana IAIN Pontianak kembali menggelar kegiatan studium general Tahun akademik 2023-2024 dengan tema “Religion and Contenporary Issues”. dengan menghadirkan Narasumber Dari UMEA University, Swedia, Prof. Thomas Lindgren, Ph.D. yang diselenggarakan di Aula A. Rani IAIN Pontianak, pada Sabtu 16 September 2023.
Kegiatan Studium general kali ini sangat istimewa, pasalnya narasumber yakni Prof. Thomas Lindgren, Ph.D. ini yang notabenenya memang tidak bisa berbahasa Indonesia dan ditambah dengan ciri khas bule nya menambah antusias dan memberikan warna tersendiri pada saat beliau hadir ditengah-tengah para peserta studium general khususnya para Mahasiswa Pascasarjana IAIN Pontianak.
Prof. Dr. Zaenuddin, MA selaku Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak memberikan kata sambutan sekaligus membuka acara studium general secara resmi. Beliau menyampaikan rasa terima kasih atas berkenan hadirnya Prof. Thomas Lindgren, Ph.D. untuk menjadi pemateri pada kegiatan tersebut. Dalam sambutannya beliau juga mengenalkan para pimpinan serta dosen di Pascasarjana IAIN Pontianak, serta ucapan terima kasih kepada seluruh para peserta yang hadir pada kegiatan tersebut.
Setelah memberikan kata sambutan dari Direktur Pascasarjana IAIN Pontianak kegiatan dilanjutkan dengan proses penanda tanganan kerjasama (MoA) antara Pascasarjana IAIN Pontianak dengan UMEA University, Swedia.
Prof. Thomas Lindgren, Ph.D selaku narasumber menyampaikan rasa bahagianya berada di IAIN Pontianak untuk itu beliau sangat semangat untuk menyapaikan materi terkait tema ” Agama Dan Isu-Isu Kontemporer (Konflik)” ( Religion And Contemporary Issues, Conflicts.)
Beliau memaparkan bahwa Masalah Agama Dan Politik sering dikaitkan dengan adanya sebuah konflik yang telah terjadi. Mahat magandi salah satu tokoh india yang memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan dalam bernegara pada warga Negara india tanpa melibatkan unsur kekerasan didalamnya. Hal ini membuktikan bahwa kekerasan tidak perlu dikedepankan dalam membentuk memeluk kebebasan beragama dan bernegara.
Prof. Thomas Lindgren, Ph.D menyampaikan bahwa penganut agama muslim dan non muslim sama-sama saling membutuhkan satu sama lain. Tentunya akan lebih indah jika perbedaan dalam beragama tidak dijadikan untuk saling merugikan tetapi perbedaan itu akan jauh lebih indah jika dijadikan sebuah menguntungkan bagi kehidupan seseorang.